IDENTIFIKASI KESIAPAN HOMESTAY UNTUK KEBERLANJUTAN DESA WISATA PANCOH, KABUPATEN SLEMAN

  • Wityaningsih Wityaningsih
  • Sita Yuliastuti
Keywords: homestay, desa wisata, gaya hidup, interaksi sosial – budaya, keberlanjutan.

Abstract

Studi ini membahas tentang kesiapan homestay sebagai infrastruktur pendukung kegiatan pariwisata di Desa Wisata Pancoh, Kabupaten Sleman. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Wisata Pancoh memiliki potensi alam dan budaya yang khas karena letaknya yang berada di lereng Gunung Merapi. Desa ini merupakan satu dari desa-desa alami yang berubah menjadi desa wisata pasca bencana erupsi Merapi tahun 2010. Permasalahan yang dihadapi oleh desa ini adalah persaingan dengan desa wisata lain serta perubahan gaya hidup dan lingkungan akibat kegiatan pariwisata. Perubahan gaya hidup dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya perkotaan dengan pedesaan. Perubahan lingkungan terjadi pada skala desa dan hunian, khususnya yang beralihfungsi sebagai homestay. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesiapan homestay sebagai sarana pendukung kegiatan pariwisata di Desa Wisata Pancoh. Studi ini menerapkan metode deskriptif – kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara. Hasil identifikasi terhadap 20 homestay menunjukkan bahwa sebagian besar homestay belum memenuhi standar akomodasi pariwisata. Namun, kekurangan tersebut justru membuka peluang terjadinya interaksi sosial dan budaya antara penghuni dengan pengunjung di ruang-ruang bersama atau komunal di dalam rumah. Mengingat homestay sebagai bagian dari infrastruktur pendukung kegiatan pariwisata, maka pemenuhan standar homestay berpengaruh terhadap keberlanjutan Desa Wisata Pancoh. Luaran studi ini akan bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, pemahaman tentang standar kelayakan homestay dan relevansinya dengan keberlanjutan desa wisata akan mempertajam pengetahuan tentang desa wisata. Secara praktis, hasil penelitian ini akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan pemerintah sebagai acuan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.
Kata Kunci: homestay, desa wisata, gaya hidup, interaksi sosial – budaya, keberlanjutan.

References

Brundtland. 1987. “Our Common Future”. World Conference on Environment and Development – WCED.
Damanik, Janianto. 2013. “Pariwisata Indonesia: antara Peluang dan Tantangan”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Elliott, Jennifer A. 2006. “An Introduction to Sustainable Development”. London: Routledge Taylor and Francis Group.
Grigg, N. dan Fontane G. Darel. 2000. “Infrastructure System Management and Optimalization“.
King, G. et al. 1994. “Designing Social Inquiry: Scientific Inference in Qualitative Research”. Princeton: Princeton University Press.
Martshita, Dea Eka. 2014. “Strategi Pengembangan Desa Wisata Pancoh sebagai Desa Ekowisata di Kabupaten Sleman”. Skripsi S1 pada Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. 1996. “Metodologi Penelitian Kualitatif“. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Attar, Muhammad; Luchman Hakim; Bagyo Yanuwiadi. 2013. “Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji – Kota Batu”. Dalam Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, Vol. 1, NO. 2, April 2013, hlm. 68 – 78.
Fauzy, Akhmad & Anggara Setyabawana Putra. 2015. “Pemetaan Lokasi Potensi Desa Wisata di Kabupaten Sleman Tahun 2015”. Dalam Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 2 Mei 2015, hlm. 124 – 129.
Hawaniar, M., dan Suprihardjo, R. 2013. “Kriteria Pengembangan Desa Slopeng sebagai Desa Wisata di Kabupaten Sumenep“. Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2, No. 3, ISSN: 2337-3539
Nuryanti, W. 1993. Concept, Perspective and Challenges. Makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press
Sastrayuda. 2010. “Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata, Kembali ke Desa”, Hand Out Mata Kuliah Concept Resort And Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort And Leisure.
Soemarno, MS. 2010. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya (PPSUB). Diakses melalui http://www.distrodoc.com/518730-desa-wisata-2; pada tanggal 05.02.2017
Usman, Sunyoto. 2017. “Aspek Sosial dalam Perencanaan Kota”. Disampaikan pada Kuliah Umum Critical Thinking, Prodi Magister Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, tanggal 3 Februari 2017.
Vitasurya, V.R. 2016. Adaptive homestay sebagai bentuk partisipasi masyarakat untuk melestarikan desa wisata Pentingsari – Yogyakarta. Jurnal Atrium Vol. 2, No. 1, hlm. 17-30
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI No. 9 thn. 2014 tentang “Standar Usaha Pondok Wisata”.
The ASEAN Secretariat. 2016. “ASEAN Homestay Standard”.
Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.
Undang-Undang RI No. 32 tahun 2014 tentang Pemerintah Desa.
http://www.lareangon.co.id/adventure-trip/desa-wisata-pancoh, diakses pada Minggu, 5 Februari 2017, jam 23.00 WIB.
http://desaekowisatapancoh.blogspot.co.id/, diakses Minggu, 5 Februari 2017, jam 23.08 WIB.
http://desagirikerto.blogspot.co.id/2014/11/desa-wisata-pancoh-girikerto.html, diakses Minggu, 5 Februari 2017, jam 23.21 WIB.
http://desawisatapancoh.com/, diakses Minggu, 5 Februari 2017, jam 23.30 WIB.
http://www.majalahburungpas.com/desa-wisata/ekowisata-pancoh-turi-sleman-obyeknya-kian-di-persolek.html, diakses Senin, 6 Februari 2017, jam 01.33 WIB.
Published
2018-02-06
How to Cite
Wityaningsih, W., & Yuliastuti, S. (2018). IDENTIFIKASI KESIAPAN HOMESTAY UNTUK KEBERLANJUTAN DESA WISATA PANCOH, KABUPATEN SLEMAN. Seminar Hasil Penelitian Bagi Civitas Akademika 2017, 1(1), 79-96. Retrieved from https://genesis.ukdw.ac.id/lppm/seminar/index.php/seminar2017/article/view/5